Para remaja disarankan agar tidak   memencet jerawat karena akan menyebabkan infeksi. Demikian disampaikan   dokter kulit Laboratorium Pramita, dr Andrew Halim di Medan. Dia   menganjurkan agar para remaja menjaga kebersihan kulitnya meskipun padat   dengan aktivitas.
Jerawat muncul  karena produksi minyak  yang berlebihan. Sehingga antara produksi minyak  dengan pengeluaran  minyak dari kulit tidak seimbang. Akibatnya terjadi  penyumbatan dan  penumpukan, disertai dengan infeksi kulit.
Namun  jika tidak disertai dengan  infeksi, biasa kita sebut dengan komedo.  Sedangkan jika terjadi infeksi  itu lah jerawat. Jerawat yang dipencet  akan menyebabkan peradangan, kata  dokter Andrew.
Jerawat  sering muncul pada masa  pubertas, yaitu usia 14-19 tahun. Hasil  penelitian menunjukkan sebanyak  85% populasi mengalami jerawat di usia  12-25 tahun, 15% populasi di usia  25 tahun. Parahnya, jika tidak  teratasi dengan baik, seseorang dapat  terkena jerawat hingga usia 40  tahun.
Untuk terhindar dari jerawat, Anda dapat  melakukan beberapa tips berikut:
-  Kurangi minyak berlebih dengan krim  atau gel jerawat. Pilih produk  yang mengandung benzoil peroksida atau  asam salisilat sebagai bahan  aktifnya.
- Cuci daerah yang berpotensi berjerawat dua kali sehari. Anda dapat menggunakan pembersih yang lembut dan bebas minyak.
- Jangan menggunakan make-up terlalu berat. Kosmetik tabur mengindarkan kulti dari iritasi.
- Sebelum tidur bersihkan make up.
- Cuci daerah yang berpotensi berjerawat dua kali sehari. Anda dapat menggunakan pembersih yang lembut dan bebas minyak.
- Jangan menggunakan make-up terlalu berat. Kosmetik tabur mengindarkan kulti dari iritasi.
- Sebelum tidur bersihkan make up.