Saturday, March 12, 2011

Setangkai Mawar Merah untuk Ibu



Seorang pria muda berhenti di sebuah toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga mawar yang akan di paketkan untuk ibunya yang berjarak 500 kilo meter dari tempat tingalnya.

Saat berhenti dijalan depan toko bunga itu, ia melihat seorang gadis kecil yang menangis tersendu-sendu. Entah penyebab apa gadis kecil itu menangis, tanpa pikir panjang pria itu menanyainya "kenapa kamu menangis?" dan di jawab oleh di gadis kecil "saya ingin membeli setangkai mawar merah untuk ibu saya, tapi saya hanya punya uang lima ratus rupiah saja, sedangkan harga bunga mawar itu seribu rupiah"

Pria itu tersenyum lalu berkata "Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kamu mau"
kemudian lelaki itu membelikan gadis itu setangkai mawar merah sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirim kepada ibunya karena sudah lama dia tak berjumpa dengan sang Ibu. Biasa terlalu sibuk dengan segudang pekerjaan yang harus dikerjakan.

Ketika selesai dan hendak pulang ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil pulang kerumah. Gadis kecil melonjak gembira "Ya tentu saja, hhhmmmm... maukah engkau sekalian mengantarkanku ketempat Ibu saya?" "Baiklah" jawabnya dengan senyuman kecil

Kemudian mereka berdua menuju ketempat yang ditunjukkan gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum, Ya pemakaman.
Dengan berlinang air mata, gadis kecil itu berjalan menuju salah satu kuburan yang masih basah dan meletakkan setangkai mawar merah itu tepat diatasnya sembari berkata "Bunga ini untuk ibu, sebagai ganti bunga mawar dari ibu yang kemaren saya buang karena kesal. Aku sangat sayang dan kangen sama ibu"
Melihat ini, hati pria itu terenyuh dan teringat akan sesuatu. Bergegaslah, ia pergi ke toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya.

Ia mengambil karangan bunga yang dibelinya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 500 Km kerumah ibunya.

Duhai sahabat TERIMA KASIH IBU yang lagi jauh dari sang ibu, berada dirantau orang, seberapa pun sibuknya, seberapa pun kayanya, seberapa pun terhormatnya, siapa pun diri kita, ingatlah beberapa tahun lalu kita adalah seorang bocah kecil yang tak punya apa-apa dan tak akan pernah jadi apa-apa tanpa seorang ibu

Selagi Ibu masih ada, lakukan yang terbaik dan jangan sampai kita menjadi gadis kecil seperti cerita tadi

Salam hormat untuk Ibu

Share this history on :