Halo sahabat TerimakasihIBU,
Sebelum kami melanjutkan, artikel dibawah ini bukan untuk mengajarkan sahabat yang telah menjadi orangtua dari anak-anaknya. Pun kami disini masih juga saling belajar untuk menjadi orangtua yang baik. Artikel ini hanya untuk saling sharing, jika ada yang kurang mohon kami ditambahkan untuk kita saling berbagi.
Setiap orangtua tentu ingin sesuatu yang terbaik untuk anak-anaknya kelak, mulai dari mutu pendidikan, jenis makan yang dimakan sehari-hari atau segala hal kebutuhan mereka (sang anak) akan selalu ingin dipenuhi oleh orang tua.
Sebenarnya ada kala hal-hal yang tidak sengaja atau di sadari adalah dalam pemenuhan semua permintaan sang anak yang malah akan membuat sang anak tidak sampai apa yang ditujukan atau menyimpang dari tujuan utama dari kita harapkan sebagai orangtua, contoh menjadikan dia manja karena semua permintaannya slalu saja dipenuhin, tidak mandiri karena slalu saja mengharapkan bantuan dari orangtua, atau sukses karena harta warisan orangtuanya yang membuat dia tidak kreatif.
Manurut kami ada baiknya untuk tidak melakukan hal-hal agar tujuan utama sebagai orang tua tercapai.
Biasanya, dulu waktu sang anak masih kecil dan baru saja pandai mengucapkan beberapa kata, tentunya kita sebagai orangtua sangat senang dan bangga padanya, mulailah sang anak meniru atau mengucapkan kata-kata yang kotor, kita tertawai sang anak. Hal ini akan membuat sang anak berpikir bahwa lucu dan membuat sang anak untuk melakukan hal itu berulang-ulang kali.
Memuaskan segala keinginannya dalam makan dan minum, pada pesta, kemewahan dan segala kebutuhannya. Cobalah untuk memperhatikan dan memilah-milahnya mana keinginan dia yang memang harus diperlukan dan mana yang tidak boleh kita penuhi. Jika tidak akan membuat anak jatuh dalam sebuah frustasi yang membahayakan nanti.
Memanjakan anak. Dengan membiarkan mereka mendikte kita. Cara ini dapat menyebabkan sang anak akan tumbuh dengan keyakinan bahwa dunia berhutang sebuah kehidupan pada dirinya.
Tidak mendidik atau memberi pendidikan Agama. Membebaskanlah sang anak mengikuti segala kemauannya dan memutuskan untuk dirinya sendiri dapat menyebabkan sang anak lepas kendali.
Memungut apapun yang jatuh atau tergeletak di lantai, mungkin pensil, buku, baju, atau sepatu. Melakukan apa saja hal untuknya sehingga sang anak akan mampu untuk berpengalaman didalam melemparkan semua tanggung jawabnya kepada orang lain
Ketika si anak mendapat masalah yang besar, memaafkan diri kita sendiri sambil berkata, “Saya tidak bisa berbuat apa-apa untuk dia…!”. Jangan berputus asa didalam mendidik anak atau menyesal dikemudian hari.
Terlalu waspada agar anak tidak terjangkit kuman dengan membersihkan dan mensterilkan peralatan makan tetapi kita membiarkan si anak untuk menonton acara TV yang tidak sesuai baginya atau membaca bahan bacaan yang bukan untuk umurnya atau bahkan mengakses web yang tidak diperuntukkan untuk dirinya.
Memberikan aturan atau tata tertib dibuat untuk dilanggar, tidak peduli jika sang anak tidak tertib. Maka bersiapkan jika nanti menjadi kehidupan yang membingungkan, kacau dan semaunya sendiri.
Sering memarahi tanpa alasan atau sebab yang jelas di depan sang anak dan menunjukan bahwa jika marah itu sungguh menakutkan! Dengan cara ini mereka tidak akan terkejut jika nantinya mereka akan berpikiran dangkal dan suka membuat onar.
Memberi si anak kemudahan-kemudahan dalam segala hal. Mendidik dengan trik-trik jalan pintas dan membiarkan dia menghadapi tantangan yang berat.
Membela sang anak ketika ia melawan teman-temannya, gurunya, tetangganya, atau kakaknya. Meskipun sang anak memang berbuat salah kepada mereka.
Biasanya, dulu waktu sang anak masih kecil dan baru saja pandai mengucapkan beberapa kata, tentunya kita sebagai orangtua sangat senang dan bangga padanya, mulailah sang anak meniru atau mengucapkan kata-kata yang kotor, kita tertawai sang anak. Hal ini akan membuat sang anak berpikir bahwa lucu dan membuat sang anak untuk melakukan hal itu berulang-ulang kali.
Memuaskan segala keinginannya dalam makan dan minum, pada pesta, kemewahan dan segala kebutuhannya. Cobalah untuk memperhatikan dan memilah-milahnya mana keinginan dia yang memang harus diperlukan dan mana yang tidak boleh kita penuhi. Jika tidak akan membuat anak jatuh dalam sebuah frustasi yang membahayakan nanti.
Memanjakan anak. Dengan membiarkan mereka mendikte kita. Cara ini dapat menyebabkan sang anak akan tumbuh dengan keyakinan bahwa dunia berhutang sebuah kehidupan pada dirinya.
Tidak mendidik atau memberi pendidikan Agama. Membebaskanlah sang anak mengikuti segala kemauannya dan memutuskan untuk dirinya sendiri dapat menyebabkan sang anak lepas kendali.
Memungut apapun yang jatuh atau tergeletak di lantai, mungkin pensil, buku, baju, atau sepatu. Melakukan apa saja hal untuknya sehingga sang anak akan mampu untuk berpengalaman didalam melemparkan semua tanggung jawabnya kepada orang lain
Ketika si anak mendapat masalah yang besar, memaafkan diri kita sendiri sambil berkata, “Saya tidak bisa berbuat apa-apa untuk dia…!”. Jangan berputus asa didalam mendidik anak atau menyesal dikemudian hari.
Terlalu waspada agar anak tidak terjangkit kuman dengan membersihkan dan mensterilkan peralatan makan tetapi kita membiarkan si anak untuk menonton acara TV yang tidak sesuai baginya atau membaca bahan bacaan yang bukan untuk umurnya atau bahkan mengakses web yang tidak diperuntukkan untuk dirinya.
Memberikan aturan atau tata tertib dibuat untuk dilanggar, tidak peduli jika sang anak tidak tertib. Maka bersiapkan jika nanti menjadi kehidupan yang membingungkan, kacau dan semaunya sendiri.
Sering memarahi tanpa alasan atau sebab yang jelas di depan sang anak dan menunjukan bahwa jika marah itu sungguh menakutkan! Dengan cara ini mereka tidak akan terkejut jika nantinya mereka akan berpikiran dangkal dan suka membuat onar.
Memberi si anak kemudahan-kemudahan dalam segala hal. Mendidik dengan trik-trik jalan pintas dan membiarkan dia menghadapi tantangan yang berat.
Membela sang anak ketika ia melawan teman-temannya, gurunya, tetangganya, atau kakaknya. Meskipun sang anak memang berbuat salah kepada mereka.
*****
Nah, hal diatas bukan sesuatu yang tidak baik, tetapi memang mengandung hal-hal yang dapat mengakibatkan Sang Anak menjadi manja, menjadi tidak kreatif dll.
Sebenarnya pola setiap orangtua untuk mendidik anak-anaknya adalah berbeda-beda. Ini tergantung dari kita yang membaca. Apabila ada yang baik dari hal diatas, ambil lalu jadikan yang terbaik, apabila hal-hal diatas ada yang kurang baik menurut yang membaca, buanglah jauh-jauh.
Apabila ada tambahan, silahkan ditambah dengan menulis di comment facebook dibawah.
Happy nice day