Saat hubungan dengan kekasih harus berakhir, bagaimana selanjutnya? Menjadi teman, teman baik, atau lupakan selamanya?
Perlu diketahui bahwa hubungan romantis tidak semudah hubungan pertemanan biasa. Saat berpisah ada egoisme yang tersisa untuk selalu memiliki mantan pasangan.
Bermula dari keputusan untuk berpisah. Jika Anda adalah pihak yang diputuskan, dan tidak mendapat penjelasan kenapa Anda “terbuang”, akan sulit untuk melupakan mantan dan bangkit.
Namun ketika Anda mulai melupakan masa lalu, dia datang mengganggu hidup. Bukankah ini skenario yang sangat sering Anda dengar?
Jika ini terjadi, yang perlu dilakukan adalah mundur satu langkah dan mempelajari segalanya dengan perlahan.
Pertama, mantan akan menghubungi dan memori indah saat bersamanya akan menguasai pikiran. Lalu ia akan menyerbu dengan pernyataan semacam “saya menyesal telah meninggalkan-mu, atau saya harus menyelesaikan urusan yang belum selesai,”.
Ingatlah bahwa dia datang saat Anda sudah jauh lebih baik, mantan tertarik karena Anda sudah berpaling dari dirinya. Dia atau Anda tidak begitu menyukai satu sama lain, tapi jelas lebih tidak suka jika salah satu sudah dimiliki orang lain.
Masa-masa ini tidak mudah, tapi orang yang terlena untuk kembali karena skenario tersebut jelas mempertanyakan kebahagiaan hidup yang dimiliki sekarang. Jika Anda yakin dengan diri Anda, tidak ada lagi pertanyaan tentang kenapa mantan meninggalkan Anda.
Ego untuk saling memiliki tidak pernah seluruhnya luntur. Lebih baik Anda bergaul dengan mantan, tapi tidak berteman. Tidak perlu lagi mempertanyakan, karena Anda paham hidup Anda lebih baik tanpanya, dan letakkan dia pada tempat yang benar, masa lalu.
source: http://www.astaga.com/content/berteman-atau-lupakan-mantan-kekasih