Monday, March 28, 2011

Selalu ada jalan dari setiap keruwetan


Ketika saya kecil dulu... waktu itu Ibu sedang menggenggam sehelai kain dan saya sedang asyik bermain di lantai. Spontan lalu saya melihat ke atas dan bertanya tentang apa yang Ibu lakukan. Ibupun lantas menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas kain tersebut. Tetapi saat itu saya tak percaya. Saya bilang kepadanya, bahwa yang saya lihat dari bawah hanyalah gumpalan benang yang semerawut dan ruwet tak berpola.

Dengan senyuman khasnya, Ibu lalu memandangku dan kemudian berkata lembut,

"Anakku... lanjutkan sajalah permainanmu, sementara biarkan Ibu menyelesaikan sulaman ini. Nanti ketika selesai, kamu akan Ibu panggil dan Ibu dudukkan di pangkuan Ibu. Dan kamu pasti akan dapat melihat sulaman ini dari atas."
Saat itu saya benar-benar tak habis pikir, kenapa juga Ibu susah-susah menyulamkan benang hitam dan putih sampai begitu semerawutnya.

Lalu beberapa saat kemudian, saya mendengar suara Ibu memanggil,

"Anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan Ibu."


Saya pun menuruti apa yang Ibu katakan. Dan betapa takjubnya saya sesaat setelah melakukan itu. Saya kagum melihat sulaman bunga-bunga yang begitu indah dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit. Sungguh itu adalah maha karya yang luar biasa indah. Saya hampir tak percaya melihatnya, sebab yang saya lihat sebelumnya dari bawah hanyalah benang-benang ruwet yang begitu semerawut. Sampai akhirnya, dengan penuh kelembutan, Ibu lalu menjelaskan,


"Anakku... ketika terbentang dan kamu melihatnya dari bawah, yang nampak di sehelai kain ini memang hanya rangkaian benang yang ruwet dan kacau. Tapi sesungguhnya kamu tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan.

Sebuah pola yang Ibu hanya tinggal mengikutinya. Dan sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat menikmati keindahan dari apa yang ibu kerjakan selama ini."


Sering selama bertahun-tahun, saya berkhayal melihat ke atas dan bertanya kepada Tuhan,


"Tuhan, apa yang Engkau lakukan?"


Ia menjawab, "Aku sedang menyulam benang-benang kehidupanmu."


Dan saya pun membantah, "Tetapi yang saya rasakan hidup ini ruwet dan kusut, benang-benangnya banyak yang berwarna hitam. Mengapa tidak semuanya memakai benang yang berwarna cerah, Tuhan?"


Kemudian Tuhan menjawab, "Hamba-Ku... kamu teruskan sajalah pekerjaanmu di bumi ini sementara Aku juga akan menyelesaikan pekerjaanKu. Dan suatu saat nanti ketika waktunya tiba, Aku akan segera memanggilmu ke surga dan mendudukkanmu di pangkuanKu dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu."
------o0o------

Beruntunglah orang-orang yang mampu menjaring ayat indah dari Tuhan dari keruwetan hidup di dunia ini. Semoga Tuhan berkenan menumbuhkan kesabaran dan mewariskan kearifan dalam hati hambaNya agar dapat memaknai kejadian-kejadian dalam perjalanan hidupnya di dunia. Seruwet apapun itu. Aamiin.

Tuhan adalah Dzat Yang Maha segala sesuatu di alam semesta ini. Kendatipun manusia punya keinginan, tetapi Tuhan mempunyai keputusan yang tak mungkin dapat kita ubah.

Marilah kita senantiasa berserah kepadaNya.

Saya punya keinginan, kalian punya keinginan, kita semua punya keinginan. Tetapi hanya keinginan Tuhan yang pasti dan akan terjadi karena memang hanya Dialah yang Maha Tahu dan Maha Kuasa atas segala apa yang ada. Amin.

TerimakasihIBU On Twitter
TerimakasihIBU On Mobile Version