Saturday, May 14, 2011

Aku mencintaimu lebih [Tentang Cinta]



Bunga mawar merah adalah kecintaan dan bunga yang menjadi favorit Mayarni, dan ini menjadi kebiasaan suaminya Mayarni mengirimkan bunga mawar itu setiap tahun ulang tahun Mayarni, diikat dengan pita indah dan secarik kata cinta.

Pada tahun suaminya meninggal, dia mendapat kiriman mawar lagi. Kartunya tertulis "Be My love like all the years before".

Sebelumnya, setiap ulang tahun Mayarni, suaminya pasti mengirimkan mawar, dan kartunya slalu bertuliskan, "Aku mencintaimu lebih lagi tahun ini, Kasihku selalu bertumbuh lebih untukmu seturut waktu yang berlalu "

Mayarni tahu, ini adalah terakhir kali suaminya mengirimkan mawar-mawar itu dan Mayarni tahu, bahwa suaminya slalu memesan semua itu dengan bayar di muka sebelum hari pengiriman.

Suaminya tidak pernah tahu kapan dia akan meninggal sehingga suaminya selalu suka melakukan segala sesuatu sebelum waktunya karena sewaktu-waktu ketika suaminya sangat sibuk sekalipun, segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik.

Lalu Mayarni memotong batang mawar-mawar itu dan menempatkan semuanya dalam satu vas bunga yang sangat indah. Dan meletakkan vas cantik itu disebelah potret suaminya tercinta. Mayarni akan betah duduk berjam-jam dikursi kesayangan suaminya sambil memandangi potret suaminya.


Setahun telah lewat, dan itu adalah saat yang sangat sulit bagi Mayarni. Dengan kesendirian yang dijalaninya semua, sampailah hari dimana Mayarnia berulang tahun, beberapa saat kemudian, bel pintu rumahnya berbunyi, seperti hari ulang tahun sebelumnya. Ketika dibukanya, dilihat sebuah buket mawar di depan pintunya. Dibawanya masuk, dan tiba-tiba seakan terkejut melihatnya, buket mawar yang dikirimkan sama persis dengan buket mawar yang suaminya berikan di tahun-tahun sebelumnya.


Dengan perasaan yang penuh tanda tanya dari mana asal bunga mawar ini, Mayarni langsung menelpon toko bunga itu. Ditanyakannya, kenapa ada seseorang yang begitu kejam melakukan semua itu padanya, membuat dia teringat kepada suaminya dan itu sangat menyakitkan.


Lalu pemilik toko itu menjawabnya, "Saya tahu kalau suami Mbak Mayarni telah meninggal lebih dari setahun yang lalu. Saya tahu Mbak Mayarni akan menelpon dan ingin tahu mengapa semua ini terjadi. Begini Mbak, bunga yang diterima hari ini sudah di bayar di muka oleh suami Mbak. Ia selalu merencanakannya dulu dan rencana itu tidak akan berubah. Ada standing order di file saya, dan suami Mbak Mayarni telah membayar semua, maka Mbak Mayarni akan menerima bunga-bunga itu setiap tahun."

"Ada lagi yang harus Mbak ketahui, dia menulis surat special untuk Mbak yang ditulisnya bertahun-tahun yang lalu, dimana harus saya kirimkan kepada Mbak satu tahun kemudian jika dia tidak muncul lagi di sini memesan bunga mawar untuk Mbak. Lalu, tahun kemarin, saya tidak temukan dia di sini, maka surat itu harus saya kirimkan setahun lagi yaitu tahun ini, surat yang ada bersama dengan bunga itu sekarang bersama dengan Mbak Mayarni saat ini."

Mayarni mengucapkan terima kasih dan menutup telepon dan langsung menuju ke buket bunga mawar itu.

Air matanya pun terus runtuh melewati pipinya. Dengan tangan gemetar diambilnya surat itu, dilihatnya tulisan tangan suaminya menulis,

*****

Engkau tahu, cinta yang pernah kita jalani adalah hal paling indah yang tak pernah bisa aku lupai bak pelangi diantara rintikan hujan.

Dimataku engkau begitu sempurna.
Janganlah engkau larut pada kesedihan hingga meruntuhkan air-air mata.
Karena airmatamu adalah sajak yang tak pernah selesai aku tulis.

Bunga mawar akan selalu datang dan hanya akan berhenti ketika pintu rumah kita tidak ada yang menjawab.

Dan aku tahu engkau telah berada disampingku.

Inilah yang kita sebut cinta.
Pada wewangian bunga ada semacam rindu
yang terantuk dan meronta dari kebisuannya yang tak bersuara

Engkau dan cinta adalah dua hal paling rindu,
Yang saban malam aku menimbanya dari airmataku

Kecuplah bibir bunga itu sayang, di dalamnya tersimpan badai rindu,
dari rinduku.

Irf