Thursday, March 10, 2011

Segelas susu



Suatu hari, Deni, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa rupiah uangnya dan mendapati perutnya yang sangat lapar. Deni memutuskan untuk meminta makanan ke rumah berikutnya. Saat tepat berada didepan pintu, tiba-tiba seorang wanita muda keluar yang membuat Deni tiba-tiba ia kehilangan keberanian. Ia pun tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.

Eva, adalah wanita yang berdiri didepan Deni, melihat dan berpikir dengan pakaian yang lusuh yang dipakai Deni bahwa anak lelaki ini pastilah sangat lapar, tanpa rasa ragu ia membawakan segelas besar air susu. Deni meminumnya dengan perlahan-lahan dan kemudian bertanya, "Apakah saya saya harus membayar untuk segelas besar susu ini bu?" Eva dengan senyum menjawab "Kamu tidak perlu membayar apapun nak, Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran sepeser pun apabila untuk kebaikan" ucap Eva.

Deni pun tanpa menunggu waktu menghabiskan segelas susunya dan berkata: "Dari dalam hatiku, aku sangat
berterima kasih pada anda."

Bertahun-tahun kemudian, Eva mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter dikota itu sudah tidak sanggup menganganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut.

Dr. Howard dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal Eva tinggal tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata Dr. Howard. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumahsakit, menuju kamar Eva tersebut. Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui Eva..

Ia langsung mengenali Eva pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa seorang wanita itu. Sejak itu Ia selalu memberikan perhatian khusus pada Eva.

Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan, sebuah keajaiban Eva
sembuh total dari penyakit yang kritis. Dr. Howard meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan
seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan. Dr. Howard melihatnya dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien.

Eva sangat yakin, dengan operasi yang berhasil menyembuhkan penyakitnya pasti sangat membutuhkan biaya yang sangat mahal, ia takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus diangsur seumur hidupnya. Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi. "Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu" tertanda, Dr. Howard Denny.

Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa: "Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia."

Bahwa keajaiban Tuhan selalu hadir tanpa tanda, ia datang dengan sendiri ketika cinta dan ikhlas tertanam dalam hati. Menolong kesesama bukan melihat siapa dia, tetapi dari hati bahwa hidup ini tidak sendiri.